Sabtu, 07 September 2013

Olimpisme 2


Assalamualaikum Wr. Wb

Bismillah.
Ini adalah hari kedua kami Mahasiswa Pendidikan Matematika (reguler) UNJ belajar mata kuliah olimpisme. Walau ini adalah kali pertama saya dapat bertatap muka dengan bapa Wijaya Kusumah, di awal pertemuan saya langsung di buat bingung dengan sebuah pertanyaan "Kenapa Mahasiswa lebih dulu menggunakan lambang negara orang lain di bajunya dari pada lambang negaranya sendiri?" Wow, good question, this is our country but we forget about that? how awful isn't? Ketika kita meneriakan kemerdekaan lambang yang tertempel bukanlah lambang negara sendiri adalah hal aneh yang akan menjadi hal paling tidak pas ketika kita meneriakan kata "Merdeka" hal kecil yang selalu dianggap remeh.

Setelah itu kita melanjutkan dengan sebuah tayangan tentang olimpiade kuno, yang saya perhatikan adalah orang-orang yang melakukan olimpiade adalah orang-orang yang terpilih yang sudah melakukan latihan dan pemilihan dan akhirnya dikirim tuk siap bertanding, banyak ketertarikan saya terhadap kisah yunani. Jelas karena saya adalah pencinta kisah-kisahnya dari setiap perang dan dewa-dewa yang mereka sembah, lewat film, lewat buku. dan salah satu filmnya adalah Clash Of The Titans, saya sedikit bingung ketika membaca dari berbagai sumber tentang hubungan darah dewa-dewa ini. Zeus, Hades, Loki, Thor, Poseidon hal yang menarik untuk dipelajari tapi tidak untuk diikuti pastinya. Back to olimpiade dilakukan pada zaman dulu setiap 4 tahun sekali di stadion ukuran 40.000 M berlangsung selama 5 hari, memperebutkan juara yang akan menjadi seorang pahlawan. Hal aneh yang saya pikir lucu tapi nyata adalah ketika sang pahlawan ini lewat perang terhenti... jadi kehebatan sang pahlawan melebihi seorang panglima perang. 

Hal yang bagusnya adalah olimpiade adalah ajang untuk menyehatkan badan menurut, Socrates, Plato dan Aristoteles. Tapi tujuannya adalah untuk bersyukur pada dewa mereka dewa langin Zeus. Mereka bertanding di tanah gersang tanpa busana, memperjuangkan kemenangan dan harga diri. Hadiah mahkota dari buah zaitun dan menjadi pahlawan. Tapi akhirnya olimpiade kuno ini di hancurkan oleh Raja Theodore.

Mungkin kini saya harus lebih mengerti arti sebuah pertandingan "Mungkin" dari saya ini dan saya beri kepada yang lain akan membuat orang lain mengerti bahwa pertandingan, lomba, olimpiade dilakukan bukan hanya untuk kemenangan tapi adalah untuk mempererat persahaban antara kita dan lawan, negara dengan negara. Perkelahian justru adalah hal pengecut bila dilakukan tidak pada tempatnya mungkin itu adalah hal bodoh, karena kemenangan manis itu bukan dimana kita mendapat kata menang tapi dimana KITA semua dapat berbahagia dengan hasil dan usaha yang sepenuhnya kita lakukan untuk menggapai tujuan. Berfikirlah kita sekarang bahwa negara kita hancur bukan karena negara lain menyerang kita, tapi karena kita terlebih dulu menyakitinya dan melemahkannya. Demokrasi... Tunjukkan apa itu demokrasi dengan baik dan benar dan buat negara ini ingat, ingat arti manisnya Merdeka.

Oh ya ada video yang seru juga yang di beri oleh Om Jay tentang pelatih yang menyemangati teamnya dalam game American Football. Saya sedikit ambil kesimpulan dan dari jawaban teman juga. Dunia ini besar ketika kita terus menjelajahinya, sesuai seperti kemampuan kita ini keajaiban yang diciptakan oleh pencipta kita. kita yang kecil ini adalah Keajaiban yang merubah yang dunia yang besar ini menjadi lahan keajaiban yang kita buat.

Alhamdulillah. 

1 komentar:

Wijaya kusumah mengatakan...

yes, itulah yg sebenarnya harus kita praktikkan
http://wijayalabs.com/2013/09/07/mengajar-kuliah-olimpisme-di-fmipa-kampus-b-unj/